informasi loker-jobs : Seribu Rumah Bagi Korban Gempa
informasi loker-jobs
Seribu rumah mulai dibangun bagi para korban gempa bumi di Kab. Bandung. Peletakan batu pertama pembangunan rumah tersebut dilakukan di Kampung Sidamukti, Desa/Kec. Pangalengan, Kab. Bandung, Senin (5/10).
Warga yang mendapatkan rumah itu ditentukan berdasarkan urutan tingkat kemampuan ekonomi warga yang rumahnya rusak berat. Jadi warga yang mampu jangan dulu, ujar Bupati Bandung H. Obar Sobarna, seusai acara peletakan batu pertama. Rumah yang dibangun Yayasan Kemanusiaan Habitat Indonesia (YKHI) tersebut berukuran 18 meter persegi.
Hadir pada acara peletakan batu pertama, Staf Ahli Menteri Perumahan Rakyat Bidang Ekonomi dan Keuangan Sri Hartoyo, Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, dan jajaran Muspida Kab. Bandung.
Menurut Bupati, proses rekonstruksi rumah secara menyeluruh baru akan dimulai pada pertengahan Oktober. Sebelumnya, pada 9 Oktober, rencananya akan ada peninjauan lapangan untuk memantau rumah tipe apa yang akan dibangun bagi para korban gempa. Soal mekanisme apa yang akan digunakan, akan diserahkan pada kelompok masyarakat (pokmas) masing-masing.
Kelompok masyarakat dibentuk untuk mengorganisasi sekitar 10-12 kepala keluarga korban gempa bumi berdasarkan tingkat kerusakan rumah mereka. Tahap tanggap darurat sudah dilalui, sekarang giliran lahan tempat tinggal yang dibenahi, kata Obar. Dana yang akan dikucurkan untuk pembangunan rumah tersebut akan ditransfer melalui rekening pokmas.
Pengawasannya dilakukan oleh kepala desa, muspika, dan semua orang. Jadi kita awasi bersama-sama.Begitu dana rekonstruksi dari pemerintah pusat, Pemprov Jabar, dan pemkab cair, dana tersebut akan secepatnya ditransfer ke pokmas-pokmas.
Pembentukan pokmas, kata Obar, dimaksudkan untuk meminimalkan penyusup yang mengaku sebagai korban gempa. Kita harus waspada, jangan sampai ada pendatang yang sebenarnya orang luar, tetapi mengaku pengungsi. Ini kan bantuan murni untuk korban gempa. Makanya semua warga termasuk pokmas, juga harus mengawasi ini.
Staf Ahli Menteri Perumahan Rakyat Bidang Ekonomi dan Keuangan Sri Hartoyo mengatakan, pembentukan pokmas bisa mempermudah untuk mengorganisasi bantuan. Mengenai besarannya, sudah kita serahkan kepada yang berwenang, yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Namun ia berharap, rumah-rumah yang akan dibangun dalam proses rekonstruksi di Jawa Barat nanti harus memenuhi tahan gempa. Oleh karena itu, kita pikirkan rumah dengan biaya murah dan konstruksinya terjangkau oleh masyarakat, namun tetap memperhatikan kaidah prinsip tahan gempa. Sementara itu, berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tim Kab. Bandung, jumlah bangunan yang rusak akibat diguncang gempa bumi di Kab. Bandung mengalami perubahan.
Berdasarkan data terbaru, rumah rusak berat sebanyak 9.091, rusak sedang 14.182 unit, dan rusak ringan sebanyak 25.774 unit. Kalau data kemarin, rumah yang rusak berat sekitar 15.000-an dan rusak sedang sekitar 7.000-an, kata Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan Indra Martono.
Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Selasa 6 Oktober 2009
0 komentar:
Posting Komentar